Penyebab Katarak - Bagaimana Terbentuknya dan Kenapa Dapat Menghilangkan Penglihatan

  21/03/19

Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Katarak tidak dapat dihindari siapapun. Pasalnya, penyebab katarak yang utama adalah proses penuaan.

Meski memang, katarak juga dapat terjadi pada bayi yang baru lahir, atau mereka yang belum tua. Katarak sendiri terdiri dari beberapa jenis yang berbeda.

Jadi sebenarnya apa penyebab katarak?

Penyebab KATARAK dan Jenis-Jenisnya

Untuk mengulas lebih dalam mengenai penyebab katarak, terdapat beberapa jenisnya yang harus dipahami terlebih dahulu.

Jenis-Jenis KATARAK

  • Katarak Senilis – Jenis katarak ini tidak dapat dihindari, muncul karena proses penuaan. Layaknya rambut yang berubah menjadi putih (uban) saat usia makin bertambah, katarak jenis ini terjadi pada semua orang tanpa terkecuali.
  • Katarak Sekunder – Jenis katarak ini dapat terjadi karena komplikasi dari penyakit lain, contohnya penyakit metabolic seperti diabetes mellitus dan penyakit lain di mata seperti uveitis.
  • Katarak Kongenital – Kondisi ini dapat disebut “bawaan lahir”. Artinya, bayi dapat terlahir dengan lensa mata yang keruh.
  • Katarak Traumatik – Katarak dapat juga timbul sebagai efek dari cidera langsung maupun tidak langsung di mata, baik dalam waktu dekat, maupun bertahun-tahun kemudian.

Penyebab KATARAK dan Proses Terbentuknya Katarak

Katarak Senilis umumnya dapat terjadi sejak usia 40 tahun. Namun bila terdapat faktor lain, tidak menutup kemungkinan untuk terjadi katarak pada mereka yang umurnya lebih muda dari itu.
Selain karena faktor trauma/cidera terhadap mata dan “bawaan lahir”, katarak dapat terjadi karena:

  • Penggunaan obat-obatan jangka panjang (seringnya adalah kortikosteroid)
  • Pernah menjalani operasi mata
  • Penyakit metabolic seperti diabetes mellitus
  • Memiliki keluarga dengan riwayat katarak lebih muda
  • Pola makan yang tidak sehat dan kurang gizi
  • Berbagai penyakit mata lainnya

Khusus untuk Katarak Kongenital (bawaan lahir), biasanya penyebabnya dikaitkan dengan ibu yang terinfeksi campak dan rubella saat mengandung. Namun, dapat juga disebabkan oleh keturunan, infeksi, masalah metabolik, diabetes, reaksi obat, dan lainnya.

Bagaimana KATARAK Bisa Terbentuk?

Sepanjang hidup manusia, tubuh kerap melakukan penggantian sel-sel lama dengan yang baru. Semakin bertambahnya usia, semakin menurun juga kecepatan kemampuan tubuh untuk mengganti sel.

Tak terkecuali, sel-sel di dalam lensa mata. Semakin pelan penggantian sel, semakin menumpuk sel - sel lama di dalam lensa mata.

Padahal, lensa mata pada dasarnya mengandung air dan protein. Maka ketika protein-protein ini menumpuk, terbentuklah lapisan keruh dalam lensa mata, yang disebut katarak.

Lapisan keruh ini menutup cahaya yang sampai ke bagian retina mata. Istilah katarak sendiri berasal dari Bahasa Latin, “cataracta”, yang artinya air terjun.

Penyebab KATARAK Dapat Mengakibatkan Hilangnya Penglihatan

Bayangkan sebuah kamera. Mata manusia bekerja layaknya sebuah kamera.

Kamera membutuhkan lensa untuk dapat membuat gambar sebuah objek jadi fokus. Namun jika lensa tersebut kotor maupun keruh, kamera tersebut tentu tidak dapat mengambil gambar yang bagus dan jernih.

Sama halnya dengan mata manusia. Lensa mata bekerja sama dengan kornea untuk memfokuskan cahaya hingga sampai ke retina (bagian mata paling belakang). Kemudian, retina mengirimkan sinyal gambar ke otak.

Maka, ketika terdapat lapisan keruh atau katarak di dalam lensa, cahaya jadi tidak bisa menembus ke retina. Dan retina pun tidak dapat mengirim gambar ke otak.

Inilah potret bagaimana katarak dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan. Katarak bahkan menjadi penyebab kebutaan yang utama (70-80%) di Indonesia, menurut hasil survey yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di tahun 2014-2016.

Lantas, Apa yang Harus Dilakukan?

Katarak memiliki gejala-gejala umum, seperti:

  • Penglihatan kabur dan berkabut
  • Mata silau jika meihat cahaya yang terang
  • Sulit melihat jelas saat malam hari
  • Warna menjadi pudar dan tidak cerah
  • Ukuran kacamata sering berubah
  • Melihat objek menjadi ganda
  • Kesulitan saat menyetir

Jika terjadi gejala-gejala yang dijabarkan di atas hingga mengganggu aktivitas, atau bahkan mengalami nyeri yang hebat di mata, segera konsultasikan dengan dokter mata yang dipercaya.

Katarak hanya dapat diobati dengan cara dilakukan operasi. Lensa yang mengalami kekeruhan akan diambil dan diganti dengan lensa tanam.

Untuk mengetahui gambaran katarak secara umum, penyebab, gejala dan penanganannya, klik di sini.